Ini Kisah Sukses Keripik Maicih yang Pedasnya Fenomenal

Es Krim Dengan Rasa Teraneh di Dunia
Ini Dia 10 Es Krim Dengan Rasa Teraneh, Mau Coba?
Oktober 22, 2017
Bikin Sorbet Dengan Aneka Buah Buahan
Yuk Intip Buah Apa Saja yang Cocok Jadi Bahan Sorbet!
Oktober 22, 2017
Show all
Reza Nurhilman Pemilik Keripik Maicih

Reza Nurhilman Pemilik Keripik Maicih

Khayalan jadi kaya dengan jualan keripik sepertinya tak hanya sekadar khayalan bagi Reza Nurhilman. Pria asal Bandung kelahiran 30 tahun yang lalu ini berhasil mengubah bisnis keripik rumahan menjadi sebuah usaha yang fenomenal. Sebelum nama Keripik Maicih terkenal ke seantero nusantara bahkan mancanegara, keripik singkong mungkin hanya sekadar makanan kampung yang sering dipandang sebelah mata. Dari sinilah, Reza Nurhilman memiliki ide brilian: mengubah keripik singkong pedas menjadi camilan yang terkenal dengan level pedasnya.

Reza yang akrab disapa AXL ini awalnya mencoba membuat keripik dengan nama ‘Keripik Setan’. Sayang, dengan brand itu, ia masih tak menuai kesuksesan. Untunglah, dengan tekad dan semangat terus berinovasi, AXL akhirnya berhasil menemukan ‘kunci’ yang akhirnya membawa Maicih kesohor.

“Sejak kecil, saya memang suka berjualan. Berjualan apapun, kaus atau makanan. Apa sajalah,” ungkapnya dalam sebuah interview dengan Tabloid Bintang.

Makanan Kesukaan

Reza Nurhilman Pemilik Keripik Maicih

Reza Nurhilman Pemilik Keripik Maicih

Keripik adalah makanan yang menurut AXL enak dan disukai semua orang, termasuk dirinya. Ia sendiri awalnya hanya seorang penikmat keripik pedas. Waktu itu tahun 2007, AXL mulai berkenalan dengan salah satu penjual keripik di Bandung.

Baru pada tahun 2010, AXL berpikir untuk mulai menjualnya tanpa brand dan tanpa nama. Hasilnya tak cukup memuaskan hingga akhirnya mencoba terus untuk menemukan formula keripik yang ia anggap paling enak.

Promosi Dari Mulut Ke Mulut dan Media Sosial

Di awal-awal AXL mulai berjualan keripik, banyak teman-temannya yang mencibir. Bersama partner (yang sekarang menjadi istrinya), ia pun mulai mengubah penampilan polos keripik yang ia jual. Sang istri mendesain logo dan terciptalah brand Maicih.

Penjualan dari mulut ke mulut lantas di-upgrade oleh AXL menjadi penjualan lewat media sosial. Waktu itu, Twitter sedang boomingbooming-nya. Dengan menggunakan hashtag #maicih, AXL mulai memperkenalkan keripiknya kepada warga Bandung.

Maicih Sebagai Hot Issue

Lewat media sosial dan level kepedasan unik yang ditawarkan Maicih, merek keripik ini akhirnya mulai dikenal. Waktu itu, nyaris tidak ada anak muda yang tak penasaran mencicipi Maicih. Beberapa di antaranya malah membuat tantangan satu sama lain, “Maicih level berapa yang paling pedas yang pernah kamu makan?”

Pada tahun 2011, AXL meresmikan perusahaannya di bawah payung PT. Maicih Inti Sinergi. Sebuah acara televisi Trans TV sampai meliput kesuksesan mereka. Ia bersama tim lalu mulai menggunakan akun Twitter resmi perusahaan untuk memasarkan produk.

Maicih Inti Sinergi kemudian memisahkan diri dari produsen awal dan mulai memproduksi di pabrik milik sendiri dengan kompor gas dan peralatan sendiri karena tingginya permintaan. Demi menghindari pemalsuan, logo Maicih pun dipatenkan. Dari awal berdiri sampai sekarang, Maicih telah dua kali berganti logo.

Jenderal dan Ichiers

Kemasan Lama Keripik Maicih

Kemasan Lama Keripik Maicih

Penjualan produk secara resmi diinfokan lewat akun Twitter perusahaan. Reseller yang menjadi ujung tombak pemasaran langsung (direct selling) disebut Jenderal. Sedangkan para penikmat alias konsumen diberi sebutan Ichiers. Bersama para Jenderal, Ichiers pun membangun komunitas yang bertujuan untuk melakukan aktivitas promosi dan distribusi produk secara eksklusif.

Sekarang, nama Maicih sudah tak asing lagi. Produk-produk yang mereka miliki seperti Keripik Singkong Level 1-10, Basreng (Baso Goreng), Kerupuk Gurilem, Seblak Original dan Seblak Keju pedas dapat dengan mudah Anda temui di gerai-gerai dan supermarket di seluruh Indonesia.

(Visited 549 times, 1 visits today)

Sign Up For More Article Like This

Comments are closed.