Kesehatan tentunya menjadi perhatian utama agar tetap bisa beraktivitas dengan prima. Buah, sayur, dan berbagai gaya hidup sehat lainnya sudah optimal diupayakan untuk menjaga agar tubuh tercukupkan dengan gizi. Namun, sudahkah kita melakukannya dengan benar? Ataukah malah justru melakukan sebaliknya? Simak lima fakta tentang kesehatan berikut ini.
Jus buah menjadi solusi favorit bagi sebagian pemerhati hidup sehat. Kepraktisannya untuk dikonsumsi membuatnya lebih digemari daripada harus mengupas buah segar. Namun ternyata, jus buah tidak sama dengan buah segar. Mengonsumsi buah segar jauh lebih baik, karena buah yang segar mengandung lebih banyak serat alami dibandingkan dengan jus.
Satu gelas jus membutuhkan setidaknya empat buah. Empat buah segar yang dikonsumsi langsung akan memberikan kita serat sekitar 12-15 gram. Namun ternyata, satu gelas jus tidak mengandung serat alami sama sekali. Hal ini tentunya membuat buah segar lebih baik untuk dikonsumsi daripada jus buah. Alternatif yang dapat dilakukan untuk menambahkan serat dengan praktis adalah mengonsumsi smoothies.
Seringkali kita diingatkan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi air dingin, karena bisa menyebabkan perut buncit. Mitos ini ternyata tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Buncitnya perut disebabkan oleh banyaknya lapisan lemak yang terdapat pada perut Anda. Sehingga, buncit atau tidaknya perut ditentukan oleh jumlah kalori yang masuk dan yang dikeluarkan oleh tubuh, bukan dari suhu air yang Anda minum. Selama air dingin yang Anda minum tidak mengandung banyak gula, dan lemak, maka sah-sah saja mengonsumsi air dingin untuk menghilangkan dahaga.
Memiliki kompor, dan peralatan masak yang modern tidak membuat dapur sepenuhnya terbebas dari asap. Padahal, asap pembakaran mengandung karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), dan sulfur dioksida (SO2). Menghirup senyawa-senyawa tersebut memiliki bahaya yang sama besarnya dengan menyalakan seribu batang rokok.
Terlebih lagi, bagi ibu-ibu yang suka menggendong anaknya di saat memasak. Hal ini membuat si buah hati memiliki resiko infeksi saluran pernafasan. Ancaman yang serius bagi penghirup asap pembakaran adalah penyakit asma, pneumonia, bronkitis, serta kanker paru-paru. Asap dapur tentunya menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Penggunaan cooker hood (penghisap asap kompor), dan pengaturan sirkulasi udara di dapur dapat digunakan sebagai solusi untuk memperkecil resiko buruk dari asap pembakaran di dapur.
Pernahkah Anda takut terkena usus buntu saat biji buah tak sengaja tertelan? Jika jawabannya adalah iya, kini Anda bisa bernafas lega, karena biji buah-buahan bukanlah penyebab terjadinya usus buntu.
Usus buntu umumnya terjadi karena peradangan usus, dan sumbatan pada kelenjar limfe usus. Usus buntu juga dapat terjadi karena masuknya bakteri dalam saluran cerna dan berkembang biak di dalamnya. Hal ini mungkin terjadi karena daya tubuh yang turun, kecapekan, dan depleting. Jadi, tertelannya biji buah atau cabai tidak ada hubungannya dengan usus buntu.
“Ih, ibu menyusui kok makan ikan sih. Kasihan lho nanti baby-nya minum ASI yang rasanya amis”; “jangan makan pedas, nanti bayinya kepedasan”. Ungkapan tersebut seringkali terdengar di tengah obrolan para ibu. Kabar baiknya, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
Ikan memiliki kandungan gizi yang diperlukan untuk perkembangan bayi, dan tidak akan membuat ASI memiliki rasa maupun bau yang amis. Memakan cabai juga tidak membuat ASI menjadi pedas. Cita rasa ASI tidaklah 100% sama dengan makanan yang dikonsumsi ibu. Hal ini dikarenakan produksi ASI tidak mengambil langsung dari pencernaan, melainkan mengambil nutrisi dalam darah sang ibu. Kandungan gizi dari makanan adalah hal utama yang harus diperhatikan tanpa perlu menakutkan cita rasa dari ASI yang akan dikonsumsi si bayi.
Itulah 5 fakta tentang kesehatan yang sering jadi perdebatan, mana yang pernah Anda alami?