Orang Indonesia sangat gemar mengkonsumsi mie instan. Bahkan, menurut data yang diterbitkan oleh World Instant Noodles Association (WINA) pada tahun 2016, masyarakat Indonesia mampu mengkonsumsi 13,2 miliar mie instan dalam setahun dan menjadikan Indonesia sebagai negara kedua pengkonsumsi mie terbanyak di dunia setelah Cina. Selain rasa yang lezat, dan harga yang terjangkau, ternyata memasak mie instan juga sangat mudah. Anda cukup merebusnya selama kurang lebih 3 menit dengan kompor gas atau memasukannya ke dalam oven aluminium. Namun dibalik kepopulerannya, apakah Anda tahu sejarah mie instan hingga bisa mendunia?
Momofuku Ando, seorang kakek berkebangsaan Jepang yang lahir di Taiwan pada tahun 1911, merupakan orang pertama yang membuat mie instan dan kemudian memasarkannya ke seluruh Jepang. Berkat ide kreatifnya menciptakan mi instan, Anda kini bisa menikmati mie kapanpun dan dimanapun dengan beragam pilihan rasa.
Sejak kecil, Momofuku Ando sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya. Kemudian ia dirawat dan dibesarkan oleh neneknya. Membantu menjaga toko, memasak, mencuci pakaian, dan melakukan pekerjaan lainnya sudah menjadi kebiasaannya sejak kecil. Karena alasan itulah, Momofuku Ando termotivasi untuk menjadi seorang yang kreatif dan sukses. Beragam peluang dan usaha sudah ia lakukan, mulai dari menjual harta peninggalan orang tua, berjualan pakaian di Taiwan, putus nyambung sekolah, hingga akhirnya menjadi orang pertama yang berhasil menciptakan mie instan di dunia.
Pada waktu itu, Amerika menyumbangkan gandum secara besar-besaran kepada Jepang yang sedang mengalami masa paceklik. Hal tersebut membuat harga gandum dan tepung menjadi menurun drastis. Alhasil, pemerintah Jepang menyuruh masyarakatnya untuk mengkonsumsi gandum atau tepung-tepungan sebagai penggnati nasi. Melihat peluang tersebut, Ando termotivasi untuk membuat sesuatu yang sangat bermanfaat tapi menguntungkan.
Terpintas dalam pikirannya bahwa orang Jepang sangat gemar mengkonsumsi mie. Oleh karena itu, Momofuku Ando mulai membuat mie dari tepung, tetapi tetapi dalam bentuk yang praktis, mudah diolah, murah, dan rasanya sama seperti mie pada umumnya. Dari sekian banyak percobaan, ia akhirnya mulai memasarkan mie instan pertamanya yang diberi nama Chicken Ramen. Pada tahun 1958, di hari pertama penjualannya, semua mie instan langsung ludes terjual.
Sejak saat itu kesuksesan Momofuku Ando terus melonjak. Beberapa perusahaan mulai tertarik untuk menjadi distributor mie miliknya. Dari usaha rumahan, kemudian pindah ke gudang kosong dengan ukuran yang lebih luas. Ia pun mulai menamai perusahaannya “Nissin Foods”. Hingga pada bulan-bulan berikutnya, Ia mulai membangun pabrik pertamanya, kemudian pabrik kedua, ketiga, hingga tersebar dimana-mana.
Meskipun usahanya berkembang pesat, Momofuku Ando tak henti-hentinya melakukan eksperimen. Ia berniat untuk memajukan usahanya hingga level internasional. Untuk mewujudkannya, pada tahun 1966, Momofuku Ando terbang ke Eropa dan Amerika. Disana ia mengamati berbagai hal-hal baru yang mungkin bisa diterapkan dalam usahanya. Ia menemukan bahwa orang barat cenderung makan mie dengan garpu dan tanpa kuah yang disajikan diatas piring. Di sana menyeruput kuah dari mangkok dianggap tidak sopan. Selain itu aja juga kaldu yang bisa dijadikan bubuk, gelas kertas sekali pakai, dan aluminium sebagai pembungkus kedap udara.
Dari temuan-temuan tersebut munculah ilham untuk membuat mie instan pertama di dunia dalam kemasan cup styrofoam yang kemudian di tutup rapat dengan aluminium foil. Mie instan dalam kemasan cup tersebut kemudian diberi nama Nissin Cup Noodle. Di dalamnya sudah disertakan garpu plastik dan bubuk bumbu. Untuk memasaknya tidak perlu direbus, cukup diseduh dengan air panas atau dimasukan kedalam oven aluminium atau oven listrik.
Di puncak kesuksesannya sebagai pengusaha mie instan, Momofuku Ando menutup usia pada 5 Januari 2007 di usia 96 tahun. Semasa hidupnya, Momofuku Ando telah dianugerahi beragam penghargaan. Salah satunya adalah Ordo Matahari Terbit yang diberikan kepada orang-orang yang membuat jasa-jasa menonjol dalam bidang hubungan internasional, promosi budaya Jepang, kemajuan dalam bidang mereka, dan pengembangan dalam kesejahteraan atau penyajian lingkungan hidup.
Itulah sejarah mie instan dari awal ditemukan hingga mendunia hingga saat ini.