Semenanjung Korea terletak diantara Cina dan Jepang sehingga membuat masakan tradisional Korea menganut cita rasa kedua negara tersebut. Namun, keunikan yang dimiliki oleh masakan tradisional Korea mampu memberikan daya tarik tersendiri. Daging panggang bulgogi yang menggugah selera, dan asinan kubis yang pedas manis atau kimchi menjadi juaranya. Secara umum, masakan Korea memiliki citarasa yang super pedas dan tampilan yang merah merona. Selain itu cara memasaknya pun beragam mulai dari digoreng, direbus, dan dipanggang diatas kompor gas. Cara memasaknya pun ternyata cukup mudah dengan tambahan bumbu dasar untuk masakan Korea yang sangat sederhana sekali. Berikut bumbu-bumbu dasarnya:
Gochugaru memiliki rasa yang pedas dan sedikit manis. Ada dua jenis gochugaru yang dijual di pasaran, yaitu pedas dan sedang. Sangat disarankan untuk memilih gochugaru yang tidak terlalu pedas sehingga Anda bisa menggunakannya sebanyak mungkin tanpa merubah rasa masakan menjadi terlalu pedas, tetapi membuatnya menjadi merah dan menggugah selera. Gochugaru biasanya digunakan sebagai bumbu untuk memasak rice cake dan mie super pedas.
Gochujang adalah bumbu dasar korea yang paling banyak digunakan untuk memasak. Bisa digunakan untuk memasak lauk utama, sup, tumisan, dan membuat acar atau kimchi. Pada dasarnya, gochujang tebuat dari bubuk cabe korea, beras ketan, fermentasi kedelai, dan garam. Meskipun rasanya sangat pedas, tetapi ada sedikit rasa manis di dalam. Ada beberapa jenis gochujang yang bisa Anda beli yaitu extra pedas, pedas, sedikit pedas, dan ada juga gochujang rasa sapi.
Doenjang memiliki rasa yang sedikit asin. Dengan menggunakan doenjang, Anda bisa membuat beragam jenis masakan seperti sup kedelai, ssamjang (saus cocol) untuk barbekyu, dan masih banyak lagi. Menariknya, doenjang ini tidak memiliki bau yang menyengat dan warnanya tidak terlalu hitam. Sebaiknya simpan pasta doenjang di dalam lemari es agar lebih awet. Selain itu doenjang home-made memiliki rasa yang jauh lebih baik dibandingkan doenjang buatan pabrik.
Aekjeot biasa digunakan dalam pembuatan kimchi untuk mempercepat proses fermentasi. Namun, aekjeot juga digunakan untuk membuat lauk pendamping dan sup. Ada dua jenis saus ikan yang bisa Anda beli, yaitu mulchi aekjeot (ikan teri) dan kkanari aekjeot (belut pasir). Akan tetapi yang paling sering digunakan sebagai bumbu dasar memasak oleh orang Korea adalah mulchi akjeot yang terbuat dari ikat teri atau anchovy.
Pasta kedelai hitam biasa digunakan sebagai bumbu untuk membuat jajangmyeon atau jajangbap. Meskipun tersedia juga dalam bentuk bubuk, namun versi pasta lebih banyak digunakan karena rasanya lebih pekat. Saat menggunakan chunjang, sebaiknya dimasak terlebih dahulu di atas kompor gas sebelum di sajikan. Chunjang tidak bisa langsung disajikan layaknya saus karena akan terasa pahit.
Mulyeot berbentuk cair dan rasanya manis seperti gula. Orang Korea biasa menggunakannnya dalam memasak untuk memberikan sedikit rasa manis dan mambuat masakan menjadi mengkilap. Namun, karena mulyeot buatan pabrik, banyak orang yang menganggapnya tidak baik jika terlalu sering digunakan. Alternatif lainnya, Anda bisa menggunakan madu atau 100% sirup maple untuk memberikan rasa manis dan membuat masakan menjadi mengkilap.
Minyak wijen memiliki rasa dan bau kacang yang menyengat. Beberapa orang tidak menyukai rasanya, tetapi chamkireum memiliki peranan sangat penting dalam masakan tradisional Korea. Mereka biasanya menggunakan minyak wijen untuk membuat beragam lauk, sup, bubur, dan bahkan makanan penutup. Selain itu, saat memasak Korea barbekyu, Anda bisa mencelupkan daging sapi, daging babi, jamur, dan sayuran kedalam minyak wijen yang dicampur garam agar membuat aroma pangganggannya menjadi lebih lezat.
Dengan beberapa bumbu-bumbu dasar seperti di atas, Anda bisa memasak beragam jenis masakan tradisional Korea.