Tidak banyak anak muda yang memilih drop out dari bangku kuliah demi menjalankan bisnis. Perlu keberanian dan tekad yang kuat dalam mengambil keputusan tersebut. Ditambah lagi dengan stigma orang tua yang menginginkan anaknya memiliki masa depan cerah dengan bekerja sebagai pegawai negeri atau pegawai swasta. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Hendy Setiono, pemilik bisnis franchise Kebab Turki Baba Rafi yang telah melebarkan sayapnya hingga ke luar negeri.
Awal karirnya sebagai pemilik bisnis waralaba dimulai sejak tahun 2003. Saat itu Hendy masih menjadi mahasiswa semester 2 di ITS Surabaya. Ide berjualan kebab ia peroleh setelah mengunjungi ayahnya yang bekerja sebagai operator di Qatar. Ia menemukan banyak sekali orang yang berjualan kebab di sepanjang jalan Qatar. Terbesit di benaknya, kenapa tidak berjualan kebab saja di Indonesia. Dengan alasan ingin memperkenalkan kuliner khas Timur Tengah, Hendy akhirnya memutuskan untuk membuka bisnis kebab di Surabaya.
Pada mulanya, Hendy tidak mendapat support dari orangtua karena ia telah meninggalkan bangku kuliah demi menekuni bisnis yang masih belum jelas masa depannya. Keterbatasan modal juga sempat dirasakan. Orang tua sama sekali tidak memberikan bantuan modal untuk memulai usaha. Beruntungnya, adik perempuan Hendy bersedia meminjamkan semua tabungannya sebesar Rp 4 juta sebagai modal awal membuka bisnis kebab yang diberi nama “Kebab Turki Baba Rafi”. Adapun nama tersebut diambil dari nama anak pertamanya yaitu Rafi, sedangkan Baba diambil dari bahasa Arab yang berati ayah.
Secara perlahan, Hendy mulai mempelajari ilmu marketing dan branding agar bisnisnya terus berkembang. Ia kemudian melakukan rebranding Kebab Turki Baba Rafi dengan nuansa merah dan kuning. Awalnya warna yang dipilih adalah warna putih, tetapi warna merah dan kuning ternyata terlihat lebih mencolok dan eye-catching sehingga konsumen menjadi tertarik untuk membeli.
Beragam metode branding juga sudah pernah dilakukan, mulai dari cara tradisional hingga digital. Dulu Hendy memanfaatkan selebaran kertas yang dibagikan di pinggir jalan. Ia juga sempat memanfaatkan radio untuk mempopulerkan Kebab Turki Baba Rafi secara gratis di kota Surabaya. Caranya yaitu dengan menjadi penelpon fiktif di radio, kemudian titip salam buat teman-temannya, di tunggu di outlet Baba Rafi. Dengan begitu orang menjadi penasaran apa itu Kebab Turki Baba Rafi. Sedangkan sekarang ini, metode branding yang digunakan Hendy lebih cenderung memanfaatkan media digital seperti website, facebook, twitter, dan instagram.
Namun pada tahun pertama, perkembangan bisnis Baba Rafi dirasa sangat lambat sekali. Hanya ada satu cabang, kemudian keuntungan cabang tersebut dimanfaatkan untuk membuka cabang kedua, dan begitu seterusnya hingga memiliki enam cabang pada tahun pertama. Agar bisnisnya dapat berkembang pesat, Hendy akhirnya memutuskan untuk mem-franchise-kan Kebab Turki Baba Rafi. Dengan investasi modal yang terjangkau, siapapun bisa menjadi mitra bisnis Baba Rafi. Mereka bisa memiliki bisnis yang sudah branded tanpa perlu bersusah payah.
Jatuh bangun dalam mengembangkan bisnis sudah pernah dirasakan oleh Hendy Setiono. Saat hujan deras, gerobaknya tidak bisa menahan hujan sehingga ia kehujanan, kompor gas terkena air, dan rotinya berserakan di jalan. Salah satu karyawan pengganti juga sempat membawa kabur uang hasil penjualan yang jumlahnya cukup besar. Namun, tekadnya yang kuat dan pantang meyerah akhirnya membuahkan hasil. Dalam waktu 3 – 4 tahun, Kebab Turki Baba Rafi sudah menjamur di berbagai kota besar di Indonesia. Bahkan pada tahun 2006, jumlah cabang Baba Rafi sudah mencapai 100 cabang.
Beragam usaha yang dilakukan untuk mengembangkan bisnis franchise Kebab Turki Baba Rafi ternyata berbuah manis. Sekarang ia menjabat sebagai Presiden Direktur PT Baba Rafi Indonesia, PT Piramida Zahira (Piramizza), PT Panen Raya Indonesia (Ayam Bakar Mas Mono), dan Baba Rafi Malaysia Sdn Bhd. Meskipun tidak memiliki ijazah S1 sama sekali, Hendy telah memiliki 750 cabang Baba Rafi di Indonesia dan Malaysia, 50 cabang roti maryam Aba-Abi, 75 cabang Piramizza, dan 20 restaurant Ayam Bakar Mas Mono.
Melalui lika-liku perjalan hidupnya, Hendy Setiono bisa menjadi inspirasi bagi Anda yang ingin memulai bisnis. Ia membuktikan bahwa keterbatasan modal tidak menjadi penghalang untuk mengembangkan bisnis franchise yang sukses seperti Kebab Turki baba Rafi.