Kalau Anda kebetulan berkunjung ke daerah Imogiri, Bantul dan sedang ingin mencari makanan unik, mie pedas Imogiri menyediakan menu mie tradisional yang tidak hanya lezat, namun juga sehat. Makanan mie berbahan dasar sederhana dan bisa dibuat menggunakan alat rumah tangga ini sedang mencapai puncak kepopuleran, tidak lain karena bentuk mienya yang menyerupai cendol.
Bentuknya yang unik memang lebih gampang membuat banyak orang jatuh cinta. Lagipula, mie pedas agaknya sudah menjadi ciri khas dan sering menjadi produk buah tangan khas Bantul. Artinya, orang dari luar kota bisa mengunjungi Bantul, membeli mie pedas, dan kemudian membawanya pulang sebagai oleh-oleh.
Sebutan mie pedas Imogiri sebetulnya tidak begitu tepat juga, karena makanan tersebut lebih mudah ditemukan di daerah Pundong, Bantul. Sempatkanlah berkunjung ke Pasar Pundong, Bantul, maka Anda bisa menemukan penjual mie pedas dengan mudah. Di Pundong, mie tersebut seringkali disebut dengan bakmi singkong, karena bahan dasarnya yang memang diolah dari tepung singkong.
Karena diolah dari bahan sederhana, mie pedas dijual dalam rentang harga yang sangat terjangkau. Di warung mie pedas Mbak Rani, misalnya, satu porsi mie pedas telur dijual antara Rp. 6000 – Rp. 8000, tergantung jenis telur yang dipilih. mie pedas Mbak Rani terletak di Pasar Telo Karangkajen, Bantul. Hanya saja warung mie pedas Mbak Rani tidak terletak di jalan besar, melainkan di tengah-tengah perkampungan warga. Tidak ada kendaraan umum tersedia untuk menuju mie pedas Mbak Rani. Karena itu sebaiknya Anda menggunakan motor atau mobil bila ingin menuju kesana.
Akan tetapi barangkali menu mie pedas yang paling berkesan di lidah justru ada di Imogiri, tepatnya di warung mie pedas Mamik-Suradi. Warungnya relatif mudah ditemukan, sebab sudah terdaftar di aplikasi Google Maps. Cukup dengan mengetikkan ‘mie pedas Mamik-Suradi’, Anda akan dituntun menuju ke lokasi warung tersebut.
Namun lokasi warung mie pedas Mamik Suradi cukup jauh, karena berada di pinggiran Jogja. Tetapi jangan khawatir. Warungnya mudah ditemukan karena lokasinya berada tepat di pinggir jalan Imogiri Siluk. Walau sedang populer, namun tidak banyak penjual mie pedas yang bisa ditemukan di kota Jogja. Dengan kata lain, Anda hanya akan menemukan panganan khas itu di daerah Pundong atau Imogiri.
Khusus untuk warung mie pedas Mamik Suradi, rasa mie yang dihidangkan terbilang beda dengan bakmi tradisional Jawa yang menjamur di seluruh penjuru kota Yogyakarta. Perbedaannya pertama-tama terletak pada bentuk mie yang kecil-kecil, dan tersebar merata di seluruh bagian piring tempat hidangan disajikan.
Bagaimana dengan rasanya? Gurih, bahkan terasa amat gurih. Mie pedas Mamik Suradi disajikan dalam porsi yang tidak terlalu banyak, dan pastinya bikin gampang menagih. Ya, seporsi mie pedas tampaknya tidak cukup. Orang yang perutnya terlalu lapar akan dengan mudah menagih satu porsi lagi kepada tukang mienya. Porsi mie dan tambahan lauk pauk semisal ayam dan telur orak-arik – yang bercampur rata dengan mie – sebetulnya cukup berimbang, meski kebanyakan orang bakal punya anggapan sama: bahwa mie pedas Mamik Suradi menyajikan seporsi mie dengan potongan ayam suwir dalam jumlah banyak.
Oh ya, mie pedas Mamik Suradi dihidangkan dengan warna mie kekuningan, tampaknya tanpa tambahan kecap sedikitpun di atasnya. Kalau Anda pernah makan nasi goring Hong Kong yang sering disajikan tanpa tambahan kecap, mie pedas Mamik Suradi rasanya tidak bakal asing lagi di mata. Taburan seledri, bawang goreng, dan sedikit tambahan ketimun di atas piring mie pedas rasanya cukup untuk membuat lidah terpuaskan. Apalagi bentuk mienya yang mungkin malah membuat sebagian orang merasa bahwa apa yang dihidangkan di depan mata mereka bukanlah mie Jawa. Mie pedas Imogiri memang gampang membuat lidah ini jatuh cinta.