Sering lalai menutup rapat keran bak cuci piring sampai airnya menetes semalaman, atau terlalu semangat mandi sampai menghabiskan setengah bak air? Wah, sudah waktunya Anda mulai mengajak seluruh anggota keluarga untuk membantu menghemat biaya air di rumah yang terus meningkat. Untuk membiasakan diri menghemat penggunaan air, Anda bisa mulai dengan hal sederhana, seperti:
Setelah mencuci alat rumah tangga di bak cuci piring atau mencuci mobil di garasi, pastikan tutup keran dengan kencang hingga tak ada air yang menetes. Segera ganti keran bila mulai tak bisa menutup dengan sempurna, untuk menghemat 6 hingga 45 liter air per menit.
Image source: netdoctor.cdns.net
Banyak orang yang secara tak sadar terus membuka keran bak cuci piring saat sedang menyabuni cucian kotor atau menyikat gigi di wastafel. Padahal, hanya dengan mematikan keran saat Anda sedang melakukan hal lain, bisa menghemat air hingga 6 liter per menit, lho.
Pernah menghitung berapa banyak air yang Anda gunakan saat mandi? Menurut data dari Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum, setiap kali mandi dengan gayung Anda akan menghabiskan air sebanyak 18 liter. Sedangkan bila menggunakan shower, Anda hanya akan menggunakan 12 liter air atau menghemat biaya air di rumah hingga 30%.
Meski harganya lebih mahal dibandingkan dengan toilet jongkok atau toilet duduk model lama, berinvestasi untuk memasang toilet dengan teknologi ultra-low volume (ULV) bisa menghemat air hingga 70%, lho.
Bila Anda menggunakan tangki air di rumah, pastikan bagian dalam dibersihkan setidaknya satu tahun sekali. Pasiuntuk memastikan tidak ada lumut, bakteri, atau kotoran lain yang beresiko merusak kualitas air serta menyumbat pipa air.
Halaman tentu harus disiram secara rutin agar terus terlihat indah dan asri, tapi hindari menggunakan selang untuk menyiram bunga atau membasahi rumput, karena akan menghabiskan hingga 1.000 liter air per jamnya. Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan penyiram tanaman berbahan plastik atau kaleng.
Begitu juga halnya dengan mencuci mobil atau motor, Anda bisa menghemat air dalam jumlah cukup banyak bila hanya menggunakan spons dan ember air yang bisa diisi ulang.
Setiap 3 bulan sekali, periksa semua pipa di rumah untuk memastikan tidak ada kebocoran air. Selain pipa di bawah bak cuci piring dan tempat tersembunyi lain, pastikan tidak ada rembesan air yang menjadi tanda adanya kebocoran pipa di dalam dinding.
Untuk Anda yang menggunakan jasa penyedia air, cek meteran setiap akhir minggu untuk memastikan penggunaan air normal. Bila angka meteran naik dengan drastis meski tak ada tambahan penggunaan, segera hubungi ahli ledeng untuk melakukan pemeriksaan.
Dengan berinvestasi pada mesin cuci bukaan depan, Anda bisa menghemat air untuk mencuci pakaian hingga 50% dibandingkan dengan mesin cuci bukaan atas. Ini karena teknologi pada mesin cuci bukaan depan menggunakan gravitasi untuk menciptakan perputaran tabung. Caranya dengan mengangkat cucian ke bagian atas lalu menjatuhkannya kembali pada air dibawahnya, secara terus menerus.
Saat mencuci beras di bak cuci piring, jangan biarkan air mengalir langsung ke pipa pembuangan. Siapkan ember penampung, agar air pencucian nantinya bisa digunakan untuk menyiram bunga atau memandikan binatang peliharaan di halaman. Anda juga bisa menutupi beberapa bagian taman dengan kompos atau jerami agar air tidak mudah menguap dan bisa melembabkan tanaman lebih lama.
Badan Meteorologi, Klimatogologi, dan Geofisika mendorong masyarakat Indonesia mulai menampung air hujan untuk berbagai kegiatan non-konsumsi. Sebut saja menyiram tanaman, mencuci kendaraan, atau membersihkan kamar mandi. Apalagi bila Anda tinggal di daerah yang rawan kekeringan saat musim panas, sebaiknya mulai siapkan tangki air, saringan pasir, bak penampung, serta sumur resapan untuk membuat sistem pemanfaatan air hujan (SPAH).
Itulah 10 cara yang bisa langsung Anda lakukan di rumah mulai hari ini untuk menghemat biaya air di rumah. Nah, di antara berbagai langkah menghemat air di atas, mana yang sudah Anda jalankan?